Tergoda Oleh Wanita Bengkel
HUBUNGAN PANAS – Namaku Akbar, aku berusia 25 tahun dan telah bekerja sebagai dokter di sebuah rumah sakit di Surabaya. Tergoda Oleh Wanita Bengkel . Sekitar tahun 2013 aku berkenalan dengan seorang gadis bernama Riska di bengkel mobil di wilayah Surabaya. Awalnya, aku hendak menservis mobil temanku di bengkel tersebut.
Ketika sedang mendaftar, mataku tertuju pada sesosok tubuh wanita yang ternyata belakangan kuketahui bernama Riska, dan berprofesi sebagai Lady Service Advisor di bengkel tersebut. Kulitnya putih, wajah cukup manis dan.., ini yang terutama mempunyai payudara dengan ukuran yang cukup besar (kutaksir sekitar 36B).
Saat aku memandangnya, dia tanpa sengaja melihat ke arahku, kami beradu pandang, terasa ada sesuatu yang mengalir di dadaku, aku balas tersenyum padanya, dia tertunduk sedikit malu. Sekitar 14:00 jam mobil kawanku selesai servis, kami membayar biayanya, saat di kasir ternyata Riska sedang duduk di sana, kami berpandangan lagi dan sekali lagi kuberikan senyumku yang manis. Dan, my God dia balas tersenyum lagi kepadaku.
Sesampai di rumah, dan setelah kawanku pulang, aku telepon bengkel tadi (nomernya kudapat dari kwitansi temanku tadi), aku minta bicara dengan Riska. “Halo, dengan siapa ini?”, demikian suara Riska dari seberang sana. Ooh, sungguh seksi sekali suaranya.
“Dengan Akbar di sini. Saya yang tadi servis mobil dengan teman saya dan yang sempat berpandangan dengan kamu tadi. Boleh saya berkenalan dengan kamu?”, tanya saya. “Oh, Pak Akbar. Iya saya ingat Pak. Ada keperluan apa Pak?”, tanya Riska. Waduh ini cewek, bikin penasaranku makin menjadi aja pikirku.
“Saya ingin berkenalan dengan kamu, dan saya berharap kita bisa ketemu lagi”, jawabku. “Memangnya kenapa Bapak mau ketemu saya lagi?”, tanya Riska. “Karena kamu cantik, dan saya tertarik sama kamu sejak pertama memandang kamu tadi”, kataku (biar aja sekalian ngomong to the point and ngegombal sekalian).
Riska tertawa kecil, “Bapak pintar ngerayu nih. Tapi hari ini saya tidak bisa karna masih ada kesibukan pak, bagaimana kalau besok lusa Bapak temui saya sepulang kerja, di bengkel sekitar jam 18.00, Ok?” “Ok deh”, jawab saya tanpa pikir panjang lagi. Lusa, hari Sabtu saya jemput Riska di bengkel sesuai janji kita, jam 18.00 tepat.
Setelah say hello dan basa-basi sebentar, kita sudah meluncur di jalan raya. “Mau ke mana kita?”, kata Riska. “Kamu maunya ke mana?”, tanya saya lagi kepada Riska. Di luar dugaan Riska bilang kalau dia ingin sekali belajar mobil. So, kita meluncur ke parkir yang ada di wilayah Surabaya, tempat belajar mobil.
Sayapun bertukar duduk dengan Riska, kita mulai berputar-putar, tiba-tiba sebuah mobil yang juga sedang belajar mengerem mendadak di depan kami. Riska menginjak rem secara mendadak, mesin mobil mati. “Aduuh” kata Riska. Dadanya terkena setir mobil. “Dada saya nyeri Bar” kata Riska kepada saya.
Akupun bertukar duduk lagi, dan menepikan mobilku. Kuperiksa dadanya.., dan entah bagaimana awalnya tanganku meremas payudaranya. Riska merintih, “Aahh, Akbar” desahnya. Dan aku mendadak menjadi amat terangsang, kuciumi lehernya, dadanya, kutanggalkan branya, dan mataku terbeliak melihat payudara yang demikian besar menyembul dari bra Riska.
Aku makin “spanning”, kuciumi puting susunya, kuhisap, kugigit kecil, terus sampai ke perut dan pusarnya, sampai ciumanku terhalang oleh celana dalamnya. Kutarik celana dalamnya kebawah, kuciumi selangkangan, bibir vaginanya, clitoris dan bagian dalam vaginanya, bau khas kewanitaannya menyeruak ke hidungku.
Kurasakan basah liang vaginanya. Riska mendesah, “Ooohh.., teeruus sayangg.., kamu hebaat sekalii.., aahh teeruuss Iqbal..”, desah Riska. Aku menarik kepalaku, “Siapa Iqbal?” tanyaku. Tapi rupanya “foreplay” yang kulakukan sudah membuat Riska amat terangsang, terlebih ketika kuciumi belakang telinganya, Riska meronta, merintih, menggelinjang sambil tangannya membuka paksa kemeja dan celana jeans-ku (Ssstt, kemejaku sampai copot 4 kancingnya).
CERITA LAINNYA
NIKMATNYA BERCINTA DENGAN KAKAKKU
Karena kurang leluasa kami pindah ke jok belakang mobil, Riska merintih, “Aaakkkbbaarrr.., buka doong CD kamuu.., Riska udah pengen banget niih.., ayoo sayaang”. Aku yang juga sudah klimaks sekali segera membuka celana dalamku, kuarahkan penisku yang sudah teramat tegang ke liang vagina milik Riska, kuturunkan perlahan-lahan, Riska tiba-tiba melingkarkan kedua kakinya di pinggangku dan menekannya ke bawah.
Peniskupun amblas ke dalam vaginanya, “Bleess.., ampuunn sungguh nikmatnya”, kurasakan vagina Riska sudah basahn sehingga tak sulit untuk penisku keluar masuk berirama. Kurasakan sedotan jauh di dalam sana. Riska menggelinjang, meronta, menendang, dan akhirnya sambil menggigit kuat bahuku Riska mendesah panjang dan bersamaan kurasakan cairan membasahasi penisku jauh di dasar vagina Riska.
Ester tersenyum puas, “Kamu hebat Akbar, punyamu jauh lebih hebat dari punya pacarku”. Oh, baru aku tahu kalau Iqbal itu adalah pacar Riska, but who cares? ceweknya yang mau kok. Aku yang belum ejakulasi lalu meminta Riska untuk “nungging” (susah juga nih dalam mobil).
Kutusukkan penisku, selangkanganku beradu dengan pantatnya, gerakan kami makin cepat, cepat, dan akhirnya aku tak tahan lagi, sambil mencengkeram kuat bahu dan rambut Riska kusemprotkan seluruh cairan maniku dalam vaginanya, “Creett.., creett..”, aahh enaknya. Setelah itu kami berbaring bertindihan, berciuman lama dan bernafsu sekali. Sekitar jam 23.00 kuantar Riska pulang ke tempat kosnya di pinggiran kota Surabaya.
Diluar tempat kosnya kulihat seorang pria sedang duduk menunggu. “Siapa Dia Riska?”, tanyaku. “Itu dia Iqbal, cowokku”, jawab Riska tersenyum. “Kamu begituan juga sama dia”, tanyaku. “Iya, tapi punya dia nggak seenak punya kamu Bar. Baru 3 menit juga dia udah keluar Payah”, kata Riska. “Dasar nakal kamu”, kata saya.
Kami berciuman dan Riska pun masuk rumah kosnya. Aku pulang dan dalam perjalanan aku tersenyum sendiri membayangkan pengalamanku barusan. Kasihan si Iqbal, tapi Riska memang nikmat. Sekarang kudengar Riska sudah menikah dengan Iqbal (kata Kristine adiknya). Kami masih “berhubungan” (tentunya sekarang ekstra hati-hati, karena ada si “bloon” Iqbal suami Riska).
